Header Ads

Seo Services

Jihad di Bumi Pertiwi



Kita sadari Indonesia merupakan Negara yang besar, mewah nan indah tiada tara. Bayangkan saja ada belasan ribu gugusan pulau dengan aneka sumber daya alam melimpah yang langka ditemui dinegera lain. Beragam suku, bahasa, ras, adat dan budaya melebur menjadi bhineka tunggal ika, tidak heran negara luar iri bahkan kini mulai tampak siasat agar Indonesia ini porak poranda. Terlebih lagi hasil produk dari upaya proxy war yang mulai menggerogoti bangsa secara perlahan namun dampaknya terasa cukup menghawatirkan, dari mulai gerakan sparatis, demonstrasi, narkoba, minuman keras, free sex, pornografi, terorisme, liberalisme, komunisme, radikalisme, sampai propaganda khilafah mulai masuk dari berbagai celah dan bermacam kesempatan.

Saya teringat kata-kata Sang Proklamator “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, namun perjuanganmu akan lebih sulit karena lawanmu adalah bangsamu sendiri” dan ini yang terjadi pada saat ini, perang zaman sekarang tidak lagi mengandalkan persenjataan dan kekuatan militer tetapi melalui pihak ketiga, pihak-pihak yang memerangi Indonesia dengan melakukan penyeludupan paham, informasi, barang haram dan fitnah hingga tidak adalagi persatuan kebangsaan. Sebagai pertimbangan mari kita putar kembali sejarah, dimana segala bentuk budaya dan ritual keagamaan yang lahir dari rahim bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang masih tetap kita terima dan dilestarikan, hanya saja saat muncul paham, budaya, dan ritual agama dari luar atau asing menginjak di Indonesia dan akhirnya menjadi benih benih munculnya aliran aliran baru, dekadensi moral, dan runtuhnya nilai kebangsaan. Jelaslah bahwa segala bentuk apapun yang masuk ke Indonesia yang bukan asli dari bangsa Indonesia itulah indikator pihak ketiga yang akan memporak porandakan bangsa Indonesia hingga akhirnya bercerai berai dan runtuh di negaranya sendiri. Kita bisa saksikan isu wacana di media sosial yang marak mempertontonkan keburukan orang lain daripada mengangkat nilai positif yang terkandung didalamnya, memposting dalil dalil tanpa seutuhnya, menyebarkan fitnah-fitnah dengan tulisan, meme, atau gambar lainnya. Seperti berita yang masih hangat saat ini menjadi point entri dari target besar hancurnya Indonesia. Akankah NKRI tetap bertahan ? atau hancur berantakan seperti negara negara di timur tengah dan terulang kembali penjajahan. Saya yakin, bangsa ini tidak tinggal diam, pemuda pemudi Indonesia tetap bersatu padu sebagai benteng kekuatan bangsa dan negara.

Maka daripada itu, pada momentum Hari Sumpah Pemuda ini, marilah wujudkan pengakuan bahwa pemuda pemudi Indonesia tetap ada dan berperan. Kita kembali bersumpah,
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kita perangi kebodohan, kemiskinan, narkoba, minuman keras, free sex, pornografi, terorisme, liberalisme, komunisme, radikalisme karena itulah jihad fi sabilillah di bumi pertiwi.

Tidak ada komentar:


Diberdayakan oleh Blogger.