Ramadhan Mengajarkan Untuk Menjauhi Maksiat
Ramadhan mengajarkan untuk menjauhi
maksiat. Maksiat memang dilarang setiap waktu, bukan hanya di bulan Ramadhan
saja. Namun kala Ramadhan, kita lebih diperintahkan dengan keras untuk
menjauhinya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ
وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak
meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari
rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903)
Ini bukan berarti diperintahkan
untuk meninggalkan puasa. Namun maksudnya adalah peringatan keras agar tidak
berkata dusta. Ini adalah penjelasan Ibnu Batthol, dinukil oleh Ibnu Hajar
dalam Fathul Bari, 4: 117.
Yang dimaksud qoul az zuur
adalah berkata dusta, melakukan ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba)
dan mencela muslim yang lain. Sedangkan mengamalkan az zuur adalah
dengan malas mengerjakan shalat di waktunya, enggan shalat berjama’ah di masjid
(bagi pria), melakukan jual beli yang haram, memakan riba, mendengarkan musik,
juga berlebih-lebihan (boros) dalam membuat makanan untuk berbuka karena boros
termasuk perbuatan terlarang. (Lihat Syarh ‘Umdatul Fiqh karya Prof. Dr.
‘Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz Al Jibrin, 1: 562).
Ibnul ‘Arobi sampai berkata bahwa
hadits di atas berarti siapa yang berpuasa namun masih menjalankan maksiat
seperti yang disebutkan, maka puasanya tidak bernilai pahala. (Dinukil dari Romadhon
Durus wa ‘Ibar Tarbiyyah wa Isror karya Dr. Muhammad bin Ibrahim Al Hamd,
hal. 38).
Al Baidhowi sampai mengatakan,
“Maksud puasa bukanlah hanya menahan lapar dan dahaga bahkan hendaklah diikuti
dengan menekan syahwat yang jelek. Jika tidak ada maksud itu, maka tentu saja
Allah tidak menerima amalan puasa tersebut.” (Idem).
Jadikanlah Ramadhan kita nanti
sebagai ajang untuk memperbaiki diri dan moment meninggalkan masa silam yang
penuh kegelapan. Moga Allah mudahkan.
—
Disusun di Pesantren Darush
Sholihin, 11 Sya’ban 1435 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id
Tidak ada komentar: