Header Ads

Seo Services

No Futur (Patah Semangat) But Future (Masa Depan)

Semangat untuk selalu berbuat baik tentu merupakan impian setiap pribadi, Sobat tentu pengen kan kalau segalanya berjalan dengan semangat, baik ketika belajar, sekolah, mengejar impian dan apalagi untuk beribadah. Namun yang namanya manusia tentu tak bisa dalam keadaan fresh dan semangat terus menerus. Ada kalanya semangat itu mengendur, surut, bahkan ada yang sampai amblas dan berubah jadi rasa malas dan lesu. Inilah yang disebut dengan futur, rasa lemah dan malas setelah sebelumnya semangat yang bergelora.

KETIKA IA DATANG
By The way, semua orang pasti pernah ngerasain yang namanya futur, yang beda mungkin kadarnya saja. Ada yang bilang itu memang tabiat manusia. So nggak ada manusia yang selalu energik tiada henti. Pastinya dikala menjemukan atau menemukan kegagalan juga futur. Coba dech simak beberapa ungkapan orang mengenai keadaannya

"aku pernah ngerasain futur ketika sudah berusaha maksimal ternyata hasilnya tidak memuaskan sementara orang-orang yang pakai jalan pintas nilainya berada diatas kita"
"aku pernah ngerasain futur ketika aku sedang menekuni sesuatu tapi hasilnya nihil. Aku pun mencoba untuk selalu bersabar walaupun itu sulit, dan terakhir aku pasrahkan semua pada Alloh"
"Aku pernah ngerasain hal yang sama yaitu futur, dikala muncul kebosanan dan ditambah lagi ada masalah yang datang, bener-bener lengkap sudah dech kalau sudah begitu"

Itu tadi mungkin beberapa sebab bikin kita futur. Sudah belajar susah payah tapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan bahkan terkadang mengecewakan. Akhirnya kita ngerasa patah semangat, lemas, lesu dan ada juga yang ngerasa seolah-olah ada yang nggak adil. Barangkali ada yang punya faktor lain yang bisa menyebabkan futur??

WARNING
Sobat muda, yang kita bicarakan diawal barulah mengenai futur dalah hal belajar. Sebenarnya ada lagi futur
yang lebih bahaya jika kita terlalu lama berada dalam kondisi ini. Apa itu?? yups, futur dalam hal beramal shalih atau ibadah. Kalau yang ini sebabnya agak berbeda dengan sebelumnya.

Penyebab futur dalam ibadah itu penyebabnya bisa karena kebanyakan mengikuti hawa nafsu, banyak ngobrol, bermajelis dengan orang-orang jahil atau karena banyaknya masalah yang harus dipecahkan. Memang futur deket banget sama kita generasi muda dan tataran dalam masih belajar. So, kala itu ibadah pun jadi bad mood, pengennya nyantai and always slow namun hatinya nggak tenang. Jiwa kemudian merasakan kelemahan, kemalasan "aneh" yang menerpa, hingga menghalangi kita dari ketaatan, menahan kita dari gerak, membelenggu kita dari berpikir.

Saat itu juga, kita mungkin melakukan kebaikan dibawah tekanan yang "memaksa". Sesuatu yang terpaksa dilakukan sudah pasti kehilangan ruh, tanpa aura iman, tanpa cinta dan kerinduan, terasa kering dan kaku, hati terasa hampa.

Untuk mendeteksi futur sejatinya gampang banget. Jika suatu waktu kita merasa sulit sekali untuk mendirikan shalat, baik fardhu maupun sunnah, atau malas sekali mengikuti majelis ilmu, atau jenuh banget membaca Al-Qur'an, ketahuilah, futur telah melanda diri kita.

Jika futur yang kita alami masih dalam rel yang benar, misalnya penurunan semangat untuk beramal seperti tadinya baca Qur'an bisa tiga lembar dalam sehari namun kemudian menurun menjadi 1 lembar itu sih masih wajar dan belum terlalu berbahaya. Namun jika hal ini dibiarin, bisa jadi kita akan jatuh dalam ke"futur"an tingkat tinggi. Seperti apa? bukan hanya kualitas dan kuantitas ibadahnya namun bisa jadi akan terperosok pada jurang kebid'ahan dan patuh pada kemaksiatan, tadinya nyari yang berpahala jadi berpeluh dosa. Menyedihkan bukan?

Rasulullah SAW telah bersabda,
"Sesungguhnya setiap amal itu ada waktu semangatnya, dan setiap masa semangat ada masa jenuhnya (futur), maka barangsiapa semangatnya cenderung kepada sunahku dia beruntung, dan barangsiapa masa jenuhnya (futur) cenderung kepada selain itu (bid'ah) maka ia celaka" (HR. Ahmad)

OBAT FUTUR
Lalu gimana dong kalau kita sedang terkena futur? well, hadist diatas sepertinya sudah cukup memberikan jawaban. Ketika kita sedang lemah, atau dalam keadaan futur, usahakanlah tetap berada dijalur yang benar, yakni jalur kebaikan. Tetap kendalikan diri kita. Jangan sampai terjerumus dalam perbuatan-perbuatan dosa yang justru memperburuk keadaan.

Terus ada lagi nih, usahakan jika futur menimpa, cari temen yang bisa memotivasi semangat kita. Yang terpenting lagi adalah menjaga komitmen untuk istiqomah diatas jala kebenaran.

Oh ya sobat, antisipasi pula penyebab kefuturan seperti menyepelekan kewajiban harian, berlarut-larut dalam perbuatan maksiat, serta meremehkan dosa-dosa kecil. Usahakanlah pergi ketempat kajian, berkumpul dengan teman-teman yang shalih, dengerin ceramah, baca Al-Qur'an, puasa senin kamis dan yang terpenting adalah berdo'a agar selalu diberi keistiqomahan.

Sobat muda, kita kudu semangat untuk mengejar masa depan. Walau halangan dan rintangan datang tak akan menyurutkan langkah kita untuk tegap berdiri mengejar mimpi dan meraih asa. Maka jika futur menghampiri katakan padanya "aku menginginkan Future bukan futur". Masa depan yang abadi dan pasti adalah akhirat, maka pompa terus adrenalin kita dan kalahkan futur untuk menjemput future.

Jangan berlama-lama terpuruk dalam kefuturan. Ingat sobat, bersama kesulitan pasti ada kemudahan dan sungguh bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Ayo bangkitlah and let's say "No futur but future"

Tidak ada komentar:


Diberdayakan oleh Blogger.